MuralMedan.com, Fakta-Fakta Seputar Aliran Surealisme – Siapa yang tidak mengenal Salvador Dali (1904-1989). Seorang seniman yang berhasil menyita perhatian dunia dengan baragam karya-karyanya yang tergolong tidak lazim. Diantaranya seperti Accommodations of Desire (1924) yang melukiskan tujuh batu dengan gambar berbeda atau Persistence of Memory (1931) yang merupakan lukisan penuh jam meleleh.
Kejanggalan dalam setiap kreasi dari seniman serba bisa asal Spanyol tentulah tidak sendiri dan tergabung dalam aliran serualisme. Andre Breton (1896-1966), seseorang yang memprakarsai sebuah gerakan budaya yang memiliki manifestasi berupa karya-karya seni yang disebut surealisme pada awal abad 20.
Dalam buku bertajuk Manifeste du surrealisme (1924), Andre menuangkan pemikirannya yang mendefinisikan surealisme sebagai “otomatisme psikis yang murni”. Otomatisme sendiri adalah ketidaksadaran atau alam bawah sadar yang menjadi titik berat saat berekspresi secara verbal, tulisan, atau cara lain. Surealisme sendiri memiliki arti melebihi kenyataan.
Hingga akhirnya aliran surealisme muncul dengan ragam karyanya yang seakan menantang dunia nyata. Seniman-seniman yang mengekspresikan kenyataan-kenyataan yang terdistorsi oleh imajinasi atau keadaan secara tidak lazim.
Aliran surealisme pun terus berkembang dan mendunia. Berikut beberapa fakta seputar aliran surealisme yang wajib diketahui.
Andre Breton memang dikenal sebagai pujangga yang memperkenalkan aliran surealisme sebagai gerakan seni. Tetapi ia bukanlah orang yang pertama kali menggunakan kata surealisme. Adalah Guillaume Apollinaire yang pertama kali menggunakan kata “surealisme’ dalam catatan program sebuah acara balet bernama Parade.
Kata surealisme beberapa kali disebutkan oleh Guillaume dan baru kemudian di tahun 1924 digunakan Andre sebagai gerakan budaya baru yang dimulai dari sebuah manifesto. Tanpa aturan, jauh dari kenyataan—surealisme datang bagaikan mimpi-mimpi para seniman.
Andre yang bekerja sebagai perawar pada masa Perang Dunia I. Sepanjang perang Andre melakukan observasi peda tentara yang mengalami luka berupa trauma pikiran. Pasca perang Andre mengunjungi Sigmun Freud, seorang psikolog berkebangsaan Austria untuk mengetahui lebih lanjut tentang alam bawah sadar.
Sigmun dikenal melalui psikoanalisa, menurutnya kesadaran dan alam bawah sadar berinteraksi satu sama lain. Keduanya aktif dan bekerja tanpa kesadaran kita—menyimpan ingatan tertahan beserta insting yang tertimbun sejak lama.
Salah satu seniman aliran surealisme yang paling dikenal oleh dunia adalah Salvador Dali. Sepanjang hidupnya ia telah membuat sekitar 1,500 karya. Mulai dari lukisan, patung, perabotan, film, kostum, hingga mendesain logo permen Chupa Chups.
Seperti karya-karyanya, persona Salvador sejalan dengan surealisme. Seorang sosok yang eksentrik, berulang kali ia menarik perhatian dengan perilaku tidak lazim—seakan dirinya sendiri menjadi bagian dari aliran surealisme.
Bagaikan seni pertunjukkan, Salvador pernah mengajar di London, Inggris sambil mengenakan pakaian menyelam lengkap dengan helm sambil membawa dua anjing Russia.
Menurut yang dilansir dari Theguardian.com, alasan Dali menggunakan baju tersebut di tahun 1936 adalah untuk “menyelam menuju alam bawah sadar manusia”. Di tengah-tengah kelasnya ia sesak nafas namun berhasil tertolong dan melanjutkan presentasinya yang menunjukkan gambar-gambar terbalik. Dan masih banyak lainnya tingkah laku dari Salvador Dali yang nyentrik tentunya.
Aliran surealisme tidak hanya terbatas pada lukisan saja, bahkan foto dan film pun menjadi beberapa manifestasi dari gerakan multispektrum ini. Sebut saja sutradara sekaligus penulis asal Spanyol bernama Luis Bunuel (1900-1983). Karya pertamanya yang berjudul Un Chien Andalou (1929) yang memiliki alur bagaikan mimpi pun ia garap bersama Salvador Dali.
Dalam karirnya Luis berhasil menjadi salah satu sutradara terbaik dengan ciri khas yang mengakar pada surealisme, contohnya film El ángel exterminador (1962) yang menceritakan sekumpulan orang yang terjebak di sebuah rumah dan tidak bisa keluar tanpa alasan apapun.
Sedangkan fotografi aliran surealisme dipimpin oleh Man Ray (1890-1976) dengan karya seperti Noire et Blanche (1926) yang menunjukkan foto hitam putih seorang perempuan dengan topeng Afrika dan Larmes de Verre (1930-1932) yang menunjukkan perempuan menangis dengan air mata dari kaca.
Sarane Alexandrian sebagai sejarawan seni mengatakan di tahun 1970 bahwa kematian Andre Breton di tahun 1966 mengakhiri surealisme sebagai gerakan yang terorganisir.
Tapi faktanya aliran surealisme tetap berjaya, sejarah mencatat orang-orang yang terinspirasi darinya atau bahkan tetap melanjutkan gerakan ini. Seni hingga filsafat, semangat surealisme terus berlanjut saat aliran-aliran baru muncul seperti surealisme veristik di tahun 1960an yang menggabungkan teknik abad ke-16, orange alternative yang menggabungkan nilai sosialisme di tahun 1981, dan realisme sinis yang bergerak di Beijing, Tiongkok di tahun 1990an.
Menurut Visual-arts-cork.com, surealisme sebagai seni juga memengaruhi sekolah modern dan kontemporer seperti ekpresionisme-abstrak awal, pop-art dan konseptualisme, serta mengantisipasi konsep-konsep utama seni postmodern.
Beberapa contoh tersebut menunjukkan bahwa surealisme tidak pernah mati seutuhnya, eksplorasi mimpi atau alam bawah sadar masih digunakan dan gerakan otomatisasi murni pun masih berjaya di dunia.
Demikian beberapa fakta mengenai aliran surealisme yang wajib diketahui. Semoga Bermanfaat.
This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.
Leave a Reply