MuralMedan.com, Proyek Mural Bawah Laut Menakjubkan Sean Yoro – Sean Yoro, seniman nyentrik asal Hawaii yang terkenal dengan mural-muralnya yang dibuat di media yang tergolong tidak biasa. Mulai dari gunung es yang meleleh, kulit pohon yang terbakar hingga dinding di tepi sungai dan air terjun.
Namun, kali ini Sean Yoro menciptakan tantangan yang luar biasa bagi dirinya, yaitu melukis di bawah air saat freediving, menyelam tanpa bantuan pernafasan dan peralatan selam.
Proyek yang diberi judul “Deep Seads” ini merupakan serangkaian tiga karya yang dibuatnya di lokasi sekitar hawaii, yang bertujuan mengkampanyekan kesadaran masyarakat terhadap nasib terumbu karang yang semakin sekarat.
Naiknya suhu panas air laut yang disebabkan oleh perubahan iklim menjadikan semakin berkurangnya jumlah terumbu karang di seluruh dunia. Dan Terumbu karang sendiri merupakan rumah bagi 25% organisme yang ada di dalam laut.
Untuk kanvas mural-nya sendiri, Yoro menggunakan beton dan baja yang menyerupai terumbu karang atau yang biasa dikenal sebagai terumbu buatan. Ia juga terlebih dahulu memastikan semua peralatan dan bahan yang digunakan tidak berbahaya bagi lingkungan, termasuk tongkat ramah lingkungan yang dijadikan kuas untuk Yoro melukis.
“Saya harus membuat bahan dan peralatan sendiri,” katanya dalam sebuah wawancara telepon dikutip dari CNN.com. “Teknik yang saya gunakan mengingatkan saya saat menarik arang untuk membuat lukisan saat masih di sekolah seni dahulu.”
Kendala utama dalam proyek ini adalah persiapan fisik yang memang sangat vital, mengingat Yoro harus mengecat di bawah air tanpa suplai oksigen tambahan.
“Saya sudah berselancar seumur hidup, tetapi dari pengalaman itu, saya tidak pernah benar-benar memiliki pengalaman dalam menyelam. Jadi, bahkan hanya pelatihannya saja terasa sangat sulit dari yang dibayangkan,”ungkapnya.
Pada awalnya, Yoro menargetkan proyek ini akan selesai dalam kurun waktu kurang dari enam bulan, tetapi karena dirinya harus mengikuti pelatihan mendalam, waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan proyek ini memakan waktu tiga kali lebih lama.
Yoro pun sempat mengalami kecelakaan saat mengerjakan proyek ini, dirinya mengalami pecah gendang telinga dan membuatnya beristirahat selama tiga bulan.
“Selama tiga bulan pertama pengerjaan poyek ini, diriku baik-baik saja. Namun, kemudian aku mengalami pecah gendang telinga. Dan itu membuatku beristirahat selama tiga bulan,” ujarnya.
Yoro berhasil menciptakan tiga karya lukisan mural dalam proyek “Deep Seads” ini. Mural yang pertama diberi judul “Lumens”, yang menggambarkan ubur-ubur dan dimaksudkan untuk memberikan kisah betapa banyak keindahan dan keajaiban didalam samudera yang luas, serta kondisi memprihatinkan dasar lautan saat ini.
Mural kedua berjudul “Breath”, yang menggambarkan seseorang yang sedang menghembuskan nafas didalam air, suatu kegiatan yang diakui oleh Yoro membutuhkan penguasaan penuh terhadap paru-paru seperti halnya pada pikiran saat berada dalam tekanan air laut.
Mural ketiga yaitu “Buried”, yang menampilkan gambar mata yang melambangkan kerapuhan kehidupan organisme di lautan saat ini. Sosok ini seolah-olah terkubur oleh pasir, yang berikan makna keharusan dan aksi cepat tanggap untuk melindungi yang saat ini masih tersisa sebelum benar-benar terlambat.
Dan ketiga karya mural Yoro ini, diperkirakan akan menghilang dalam tempo 12-14 hari. Dan memang inilah tujuan utama dari proyek ini. Lukisan yang dibuat hanya sebagai kampanye kesadaran masyarakat, dan kanvas yang digunakan memang diharapkan ditumbuhi ganggang-ganggang dan organisme bawah laut lainnya.
Itulah sedikit kisah dari proyek “Deep Seads” Yoro ini. Tujuan mulia dan diharapkan dapat menjadi awal yang baik. Dari sini pun dapat dilihat, bahwa mural sendiri merupakan alat kampanye paling dipercaya akan sangat efektif bagi sebagian orang. Karena menggunakan mural sebagai media kampanye akan langsung dapat menarik perhatian, dikarenakan tampilan yang mencolok dan keindahannya yang bahkan sangat sulit untuk diungkapkan. Semoga Bermanfaat.
This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.
Leave a Reply